'Sedikit bisa berbagi, banyak bisa memberi', itulah filosofi yang saya pegang saat ini. Hingga detik ini, saya sendiri tidak mengetahui siapa pencetus peribahasa tersebut. Namun, kata-kata itu begitu menginspirasi dan berdampak besar terhadap diri saya akhir-akhir ini. Peribahasa tersebut pertama kali saya temukan dalam status akun Line bernama Om Iyos, dulunya beliau adalah supir antar jemput sekolah semasa saya duduk dibangku sekolah dasar.
Saya pribadi cukup tertarik dengan kata-kata mutiara, peribahasa, serta petuah-petuah bijak yang menggugah. Tentu, selama hal tersebut berkolerasi dan sejalan dengan firman-firman Allah 'Azza Wa Jalla dan hadits-hadits yang disampaikan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa sallam. Sebab saat ini tak jarang kita temukan petuah ataupun kata-kata indah yang justru bertolak belakang dengan aqidah.
Lantas, apa kehebatan dari kata-kata yang saya jadikan judul dalam tulisan ini?
Berangkat dari kesadaran diri bahwa saya adalah se-dha'if-dha'if-nya makhluk, saya adalah seburuk-buruknya manusia, sebodoh-bodohnya orang bodoh, se-faqir-faqir-nya seorang pembelajar.
'Sedikit bisa berbagi, banyak bisa memberi', kata-kata itu begitu menggugah dan memberikan kekuatan bagi saya pribadi untuk belajar berbagi (ilmu) yang saya pahami, sekaligus menjadi motivasi untuk belajar menerima (ilmu) lebih banyak lagi. Terlebih lagi, untuk menyampaikan risalah dakwah yang diemban oleh para Rasul, para shahabatnya, para tabi'in, para 'alim 'ulama, serta orang-orang yang senantiasa berpegang teguh kepada kemurnian Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam mengemban estafet dakwah hingga saat ini seraya terus memantaskan diri.
Sebagaimana Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan setiap Muslim untuk terus belajar dan menimba ilmu hingga ajal menjemputnya. Tiada kata puas, tiada kata cukup, sebab ilmu Allah begitu luas dan tak terbatas. Disamping itu, setiap Muslim dituntut pula untuk menyampaikan pemahaman, pengetahuan, serta ilmunya walau sebatas tahu satu ayat. Sebab kita merupakan rantai estafet pengemban dakwah Islam.
Hingga saya menulis tulisan ini, saya hanyalah manusia dha'if dan faqir. Tak jarang, kesadaran diri tersebut membuat saya enggan berbagi, sebab malu akan diri yang hina dan lemah ini. Namun, ijinkanlah saya untuk berbagi. Semoga dengan berbagi, kita dan khsusnya diri saya pribadi semakin giat dalam thalabul ilmu dan semakin termotivasi untuk menjadi hamba-Nya yang taat, berilmu, dan bertaqwa
Maka, berbagilah walau hanya sedikit. Sebab dihadapan Allah tiada suatu kebajikan maupun keburukan yang luput sedikitpun dari pandangan-Nya. Namun, berbagilah hal yang benar dan baik saja, bukan justru berbagi hal-hal buruk yang dimurkai Allah Subahanahu Wa Ta'ala. Tentu hal ini didasari oleh pemahaman aqidah yang benar melalui proses tholabul ilmu dengan sumber yang benar pula. Begitupun berbagi dalam hal lain, baik berupa materi, tenaga, waktu, maupun pemikiran, berbagilah walau hanya sedkit, sebab dengan berbagi hidup kita akan menjadi lebih berarti..
Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan dan alasan dalam setiap amal kita. Semoga Allah senantiasa menuntun kita dengan cahaya hidayah-Nya dan mengampuni dosa-dosa kita, serta memudahkan langkah kita untuk senantiasa berjalan diatas tuntunan-Nya. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin!
Wallohu a'lam bish-shawab!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Sedikit Bisa Berbagi, Banyak Bisa Memberi!"
Post a Comment