Pada kesempatan kali ini penulis ingin kembali mengingatkan diri, khususnya untuk diri penulis pribadi, umumnya untuk para ikhwah sekalian, yang semoga senantiasa dalam lindungan serta rahmat Allah Ta'ala.
Belajar dari sebuah pertanyaan, "untuk apa kamu hidup?". Sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, tapi mampu membuat kepayahan untuk sekedar menjawabnya. Lama terdiam tak bersuara, berfikir keras. "Untuk main band," jawabku saat itu.
Namun jawabanku disanggah, "Jika demikian, setiap manusia akan berbeda dalam menentukan tujuan hidupnya. Seorang pezina akan mengatakan hidup untuk memenuhi kepuasan syahwat. Begitupun dengan manusia lainnya, yang menjadikan apa yang dia sukai sebagai tujuan hidupnya," jawaban itu membuatku tertegun.
Aku lanjutkan dengan sebuah pertanyaan, "Lantas, apa tujuan hidup kita (manusia)?". Hal ini menunjukkan betapa dho'ifnya diri ini, betapa bodoh, betapa jauhnya diri dari Allah, dari belajar dan memahami kalam-Nya (Al-Qur'an).
Sedangkan Allah telah memberi kita petunjuk, yakni Al-Qur'an yang merupakan pedoman hidup bagi setiap manusia yang mengaku beriman kepada-Nya.
Dengan jelas Allah mengatakan:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (Adz-Dariyat: 56)
MasyaAllah, betapa faqirnya diri, sehingga tujuan hidup saja tidak tahu. Semoga Allah mengampuni.
Satu pertanyaan itu telah mampu membuka cakrawala, menyingkap tabir yang selama ini menjadikan diri kehilangan arti, menjalani hidup tanpa arah, tanpa tujuan pasti.
Kemudian, ibadah seperti apakah yang dimaksud? Nantikan penjelasannya dalam karya tulis berikutnya. InsyaAllah!
0 Response to "Hakikat Hidup Manusia (1)"
Post a Comment